Kue Putu adalah salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang populer, terutama di daerah Jawa. Kue ini memiliki bentuk silindris dan terbuat dari adonan beras ketan yang dicampur dengan gula merah, kemudian dimasak dalam cetakan bambu kecil yang disebut “putu”. Kue Putu biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut yang telah dicampur dengan gula merah.
Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang Kue Putu:
1. Bahan Utama:
- Beras Ketan: Beras ketan adalah bahan utama dalam pembuatan kue putu. Beras ketan direndam terlebih dahulu, kemudian digiling hingga halus untuk membuat adonan kue.
- Gula Merah: Gula merah, atau disebut juga gula jawa, digunakan sebagai pemanis dalam adonan kue putu. Gula merah yang telah disisir atau dihancurkan dicampur dengan adonan beras ketan.
2. Pembuatan Adonan:
- Beras ketan yang telah direndam dan digiling halus dicampur dengan gula merah yang telah disiapkan. Adonan kemudian diuleni hingga merata dan kalis.
- Setelah itu, adonan dimasukkan ke dalam cetakan bambu kecil yang disebut “putu”. Biasanya cetakan ini memiliki lubang di tengahnya untuk memasukkan gula merah.
3. Proses Memasak:
- Cetakan putu yang telah diisi adonan kemudian dimasak di atas panci berisi air mendidih. Adonan dimasak hingga matang, yang ditandai dengan warna putih transparan dan tekstur yang kenyal.
- Proses memasak kue putu biasanya memakan waktu sekitar 15-20 menit.
4. Penyajian:
- Setelah matang, kue putu diambil dari cetakan bambu dan disajikan dengan taburan kelapa parut yang telah dicampur dengan gula merah.
- Kue putu biasanya disajikan dalam jumlah beberapa potong dan diletakkan di atas daun pisang sebagai penampilan tradisionalnya.
5. Variasi:
- Ada beberapa variasi kue putu yang menggunakan pewarna alami seperti pandan atau ubi ungu untuk memberikan warna pada adonannya.
- Beberapa daerah juga memiliki variasi dalam penyajian kue putu, misalnya dengan menambahkan taburan wijen atau kacang tanah.
Kue Putu adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang sangat disukai karena rasanya yang manis, teksturnya yang kenyal, dan aromanya yang harum. Hidangan ini sering ditemui di pasar tradisional, warung kaki lima, dan acara-acara spesial sebagai cemilan yang lezat dan menggugah selera.